MTs Assalafiyyah Sebagai Sekolah Berbasis Pesantren

Pengertian :
Sekolah Berbasis Pesantren (SBP) merupakan model sekolah yang mengintegrasikan keunggulan sistem pendidikan yang diselenggarakan di sekolah dan keunggulan “sistem” pendidikan di pesantren.
Pada tataran implementasinya, SBP merupakan model pendidikan unggulan yang mengintegrasikan pelaksanaan sistem persekolahan yang menitikberatkan pada pengembangan kemampuan sains dan keterampilan dengan pelaksanaan sistem pesantren yang menitikberatkan pada pengembangan sikap dan praktik keagamaan, peningkatan moralitas dan kemandirian dalam hidup.

Tujuan  dan hasil yang diharapkan:
1. Mengembangkan model pendidikan unggulan yang integratif dan komprehensif dalam peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia
2. Mengembangkan model pendidikan yang berorientasi pada pencapaian keunggulan komparatif (comparative advantages) dan keunggulan kompetitif (competitive advantages) dalam menghadapi persaingan global
3. Meningkatkan mutu sumber daya manusia yang memiliki keseimbangan intelektual (fikr), skill (‘amal) dan moralitas (zikr & qalb)
Mengembangkan model pendidikan yang berwatak plural dan multikultural, kesetaraan gender dan demokratis.

Prinsip-Prinsip Dasar
  • Pengintegrasian 3 kemampuan intelektual (IQ, SQ, dan EQ)
  • Pengembangan konsep totalitas (social skills, academic skills, dan vocational skills)
  • Berwatak Plural dan Multikultural (tasamuh, ta’awun)
  • Tidak Diskriminatif
  • Berwawasan Keunggulan Lokal, Regional maupun Internasional
  • Kesadaran atas Hak Asasi Manusia (Human Rights Awearness)
  • Penguasaan Kitab Kuning
  • Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup
  • Sekolah sebagai pendekatan satuan pendidikan.
  • Proses pembelajaran terpadu (IMTAQ DAN IPTEK)
  • Sistem Pengasuhan
  • Perlakuan khusus terhadap peserta didik yang memiliki kemampuan khusus


Tentang Pesantren
Pesantren adalah institusi pendidikan berbasis masyarakat  yang memiliki tata nilai   yang tidak terpisahkan  pendidikan Islam di Indonesia. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal di Indonesia,  berhadapan dengan persoalan-persoalan  sikap dan prilaku moral para peserta didiknya. Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam genuine di Indonesia yang mempunyai ciri-ciri khas tersendiri. Pesantren memiliki 5 (lima) komponen dasar, yakni kiai, santri, masjid, pondok dan kitab kuning (kitab klasik). Kelima komponen tersebut memiliki fungsi  yang menjadikan pondok pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya
Pemerintah gencar mewacanakan  program pengembangan pendidikan karakter dan pengembangan sekolah berbasis pesantren.

Wacana program ini belum sepenuhnya diterjemahkan ke dalam wilayah yang praksis-operasional
Kultur yang berkembang di pesantren seperti kejujuran, kemandirian, toleransi dan lain sebagainya dapat diadopsi ke dalam proses pendidikan di sekolah
Pemerintah gencar mewacanakan  program pengembangan pendidikan karakter dan pengembangan sekolah berbasis pesantren.
Wacana program ini belum sepenuhnya diterjemahkan ke dalam wilayah yang praksis-operasional
Kultur yang berkembang di pesantren seperti kejujuran, kemandirian, toleransi dan lain sebagainya dapat diadopsi ke dalam proses pendidikan di sekolah

Kultur Pondok Pesantren
Sistem pondok pesantren memiliki kultur yang unik, dimana keberadaannya dalam sistem sosial kemasyarakatan berdiri sebagai subkultur tersendiri, tidak menjadi bagian dari struktur pemerintahan desa, kecamatan atau pemerintahan yang lebih tinggi.
Kyai (pengasuh pondok pesantren) tidak secara langsung berada dibawah atau di atas pimpinan pemerintahan tertentu di lingkungan setempatnya, tetapi berada di luar struktur sosial yang ada secara mandiri.

Literatur keilmuan yang dikembangkan dalam pondok pesantren umumnya merujuk sesuai latar belakang pendidikan dari pimpinan pondok pesantrennya
Sistem nilai yang diterapkan dalam kehidupan keseharian di pondok pesantren berbeda dari yang berada di luar pesantren. Pondok pesantren memiliki tata tertib, kebiasaan, dan sistem nilai lainnya yang mengacu pada ajaran agama Islam dan kultur lokal tertentu yang dinilai dapat berlaku secara universal

Karakteristik Utama Pendidikan Pesantren
  1. Aspek Ibadah (salat berjamaah, salat tahajud, berjanzi, istighosah, manakib ,tahlil dsb.)
  2. Aspek Muamalah (ukhuwah, berbusana muslim, disiplin, kemanan yang terjamin, kontrol pergaulan,pengatuan jam makan, tidur, piket, dan sanksi.
  3. Aspek Pendidikan (Orientasi kebahagian dunia dan akhrat, ilmu agama, akhlaqul karimah, bebasis kitab yang diajarkan/kitab kuning, pendidikan ketrampilan, menghormati yang lebih tua).
  4. Kepemimpinan (keteladanan kiyai, ketaatan/kepatuhan kepada kiai, badal/wakil, penjenjangan santri, jejaringan kiyai/ulama).
  5. Kelembagaan (kemandiarian pengelolaan dan sumber daya ekonomi,jaringan kerjasamadengan berbagai instansi, forum-forum santri dan dukungan masyarakat).
Share this article :
 

Bacaan Populer

 
Didukung : Salafiyyah Fans Page | PPAS MLANGI | MTSAM FANS
Copyright © 2013. Ngaji Sekolah di Mlangi - Boleh dicopy asal mencantumkan URL dokumen
Template Modified by info@as-salafiyyah.com | Published by BoloplekCD
Proudly powered by ePUSTAKA ISLAMI